Sponsors

Adsense Indonesia

Soal BBM, Indonesia Belum Mampu Ikuti G20

Written By Admin on Wednesday, September 30, 2009 | 9:46 AM




Indonesia masih sulit menghapus subsidi bahan bakar minyak sesuai dengan kerangka kesepakatan dalam pertemuan kepala negara G-20.

"Kalau terkait BBM, selalu kita tidak bisa ikuti. Kalau kita ikuti maka bisa kolaps rakyat Indonesia," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris di Jakarta, Selasa kemarin, 29 September 2009.

Sama halnya dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Menurut dia, begitu dipaksakan, Putaran Doha menjadi macet. "Selalu terjadi kemacetan apabila suatu perjanjian mau dipaksakan sama di semua negara," kata dia.

Fahmi menilai kesepakatan dunia tidak harus diterapkan di semua negara, karena selalu ada klausul di dalam perjanjian internasional yang disebut escape clause. Misalnya perjanjian FTA antara ASEAN dengan China ada clause dimana ada beberapa negara yang kondisi sosial ekonomi yang dihadapi saat itu, maka tidak bisa diterapkan sama.

Pertemuan G-20 di Pittsburgh, menurut dia, ingin merestrukturisasi sektor keuangan dan sektor perbankan sehingga tidak lagi menjadi pusat krisis, seperti yang terjadi 2-3 tahun yang lalu.

Untuk merestrukturisasi sektor keuangan dan perbankan, dia mengatakan, tidaklah sederhana. Jika berhasil, akan mempercepat pemulihan krisis di negara maju.

"Jadi betapa pentingnya peran G-20 yang akan dimainkan setelah proses pertemuan sebagai suatu organisasi permanen seperti APEC," ujarnya.


sumBERita

0 comments:

Post a Comment