Sponsors

Adsense Indonesia

Tak Terawat, Makam Pendiri PSSI Soeratin di Bandung Hancur

Written By Admin on Tuesday, December 28, 2010 | 12:07 PM


Di tengah hingar bingar persepakbolaan Tanah Air, muncul kabar memperihatinkan tentang kondisi makam pendiri utama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI, Soeratin, di Sirnaraga, Bandung, Jawa Barat. Makam itu kini dalam keadaan hancur karena tidak terawat.

"Dua tahun lalu waktu saya datang sudah mendekati hancur. Sekarang sudah hancur," kata salah satu cucu almarhum, Wuly, kepada detikcom.

Wuly mengatakan, makam Soeratin berada di bawah pengelolaan PSSI sejak almarhum wafat pada tahun 1959. Namun, amat sedikit perhatian yang diberikan oleh federasi sepak bola Indonesia itu kepada makam kakeknya.

"Sementara ini keluarga saya yang mengawasi. Namun, kan, kami mempunyai keterbatasan," ungkap Wuly.

Menurut Wuly, lepas dari hubungan keluarga, makam Soeratin adalah monumen persepakbolaan di tanah air. Karena itu, makam tersebut harus dijaga kelestariannya.

Dikutip dari berbagai sumber, sejarah singkat PSSI dimulai dari kepulangan Soeratin Sosrosoegondo, seorang insinyur lulusan Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman, tahun 1928. Setelah sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik Belanda, Sizten en Lausada, ia aktif di bidang pergerakan.

Soeratin, yang memang gemar sepak bola ini, memandang olah raga tersebut bisa dijadikan sarana sebagai pembangkit nasionalisme. Karena itu, ia mulai menghubungi tokoh-tokoh di Solo, Yogyakarta, dan Bandung untuk membentuk sebuah organisasi persepakbolaan.

Lalu tanggal 19 April 1930, lahirlah Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) dari pertemuan yang diikuti beberapa klub sepak bola dari berbagai daerah. Nama PSSI diubah menjadi seperti sekarang ini dalam kongres PSSI di Solo tahun 1950. Sejak saat itu, Soeratin juga ditetapkan sebagai ketua umum pertama.
sumBERita

0 comments:

Post a Comment