Sponsors

Adsense Indonesia

Eksportir Keluhkan Penguatan Rupiah

Written By Admin on Wednesday, October 7, 2009 | 1:48 PM




Menguatnya rupiah berakibat pada terganggunya kinerja ekspor Indonesia. Kalangan pengusaha mebel dan kerajinan mengeluhkan mengalami kerugian mencapai 15 persen dari nilai ekspor US$ 2,6 juta.

"Jujur saja, menguatnya rupiah mengganggu kinerja ekspor," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Ambar Tjahyono di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2009.

Ekspor mebel dan kerajinan terganggu mengingat kesepakatan kontrak ekspor menggunakan patokan rupiah senilai Rp 12.000 per dolar AS dan kontrak berlaku selama enam bulan.

"Dalam tiga bulan ini rupiah menguatnya sangat cepat hingga hari ini rupiah mencapai 9.400 per US$," ujar Ambar.

Bagi pengusaha mebel dan kerajinan, idealnya rupiah bertengger pada kisaran 10.500. Jika rupiah pada posisi hari ini maka keuntungan melorot 15 persen, padahal keuntungan ekspor pengusaha hanya di kisaran 13 - 15 persen.

"Kecuali barang-barang seni, keuntungan masih tinggi," ujarnya.

Namun, Ambar yakin dalam waktu dekat rupiah akan melemah lagi. "Rupiah menguat karena daya beli pasar jangka pendek," kata Ambar.

Dia memperkirakan, rupiah akan menembus Rp 10 ribu kembali.


sumBERita

0 comments:

Post a Comment